Senin, 08 Januari 2018

Being a Mother


MashaAllah, Tabarakallah💓

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Tiba – tiba nikah, tiba – tiba hamil, tiba – tiba melahirkan dan sekarang kamu sudah ada dihadapan kami my sweetheart.

Ketika sudah memutuskan menjadi istri maka kamu juga sudah memutuskan untuk siap menjadi ibu. Baik cepat maupun lambat. Siap berkorban waktu untuk orang – orang yang akan kamu sayangi. Mmm tapi mungkin bukan berkorban waktu, akan tetapi bersiaplah duniamu bakal teralihkan oleh mereka 😊

Iya, bersiaplah dunia kita akan tambah teralihkan ketika ia lahir. Di sini perlu kerja sama yang kuat antara suami dan istri terlebih ketika kita jauh dari keluarga. Awal – awal melahirkan mungkin ada yang merasa biasa atau bahkan ada juga yang stress sendiri menghadapinya. Karena di masa ini kita akan lebih sering ‘begadang’ dan terkadang bingung sendiri menghadapi anak yang rewel walaupun kita sudah mempersiapkan ilmunya. Tapi percayalah menjelang usia tiga bulan semua akan terasa lebih ringan, dan indahnya, “duniamu masih tetap teralihkan oleh mereka” 😊.

Ketika menjadi ibu, insting alaminya akan sangat bekerja. Ia akan sangat fokus apapun yang berkaitan dengan anaknya. Mungkin ini yang dibilang orang segala sesuatu yang biasa ia lakukan semasa single akan sangat berbeda ketika telah menikah terlebih ketika menjadi ibu. Karena kita akan lebih fokus pada keluarga khususnya si kecil.

Bisa jadi ketika sedang lapar kita harus menunda untuk makan karena si kecil yang sedang “makan” pada kita. Atau ketika ingin ke toilet, si kecil justru ingin ‘main’ dengan kita. Di sini kita harus pintar – pintar mengambil peran dengan pasangan.

Atau ketika kita ingin menulis sesuatu (bagi yang hobi nulis), ketika kita ingin menulis sesuatu ia justru terbangun  sehingga tulisan baru jadi beberapa kata kita abaikan dan main dengan si kecil. Ketika ia tidur justru kita ikut terlelap dengannya, sehingga tulisan tersebut bisa rampung berhari – hari.

Tapi itulah indahnya berumah tangga dan menjadi orang tua. Terkadang ketika kami trowback perjalanan sebelumnya, kami bisa saja tertawa dan menangis haru dalam satu waktu. Bayangkan saja, untuk pengalaman perdana, kami jauh dari keluarga, menjalani berdua. Pasang surut yang lucu sekaligus mengesankan. Pergolakan hormon kehamilan, keinginan makan ini itu, mual muntah yang tak bisa ditahan. Kenaikan berat badan yang luar biasa. Kebingungan calon bapak untuk memotivasi istrinya yang kadang “bandel” sampai pendampingan ekstra ketika akan melahirkan. Good memory with a good man.

Sampai akhirnya dia lahir dan tangis pertamanya pecah, entah mengapa suatu hal yang ajaib itu muncul. Semua hal yang “kurang enak” di rasa langsung terbayar tuntas ketika kita mendekapnya penuh haru. Saya ingat detik – detik itu dengan jelas, ketika si Bapak yang kelihatan mencoba untuk bersikap ‘tenang’ mendampingi ketika buah cinta kami lahir ia juga ikut tersenyum lega dan ada haru (lagi) yang keluar begitu saja. Oke, kami sah mengemban amanah yang luar biasa ini selanjutnya.
Dan akhirnya saya menjadi Ibu. Menjadi seorang ibu itu tidak bisa saya ungkapkan dengan kata – kata. Semuanya bercampur aduk. Banyak nasehat diterima, banyak ilmu yang dipersiapkan tapi yakinlah dengan insting alamimu. Kamu bisa menjadi Ibu!.

Tidak perlu ada bayaran untuk menjadi ibu, sebab cukup melihat ia tumbuh dengan sehat dalam keluarga yang sehat itu adalah sesuatu yang sangat membahagiakan. Pertumbuhannya dari hari ke hari yang begitu pesat harus kamu nikmati sebaik mungkin. Sebab nanti ketika ia sudah mandiri, kita baru tersadar kalau waktu ternyata cepat berlalu. Jaga amanah itu dengan pengarahan sebaik mungkin. Sebab ia adalah rezeki yang akan kamu pertanggung jawabkan kelak.

Big thanks for my Lovely Husband. Sebuah kesempatan menjadi Ibu tidak lepas dari peranmu sebagai seorang Ayah. Tetap sehat, tetap semangat, tetap menjadi Ayah yang luar biasa untuk anak – anak kita kelak, dan tetap menjadi nahkoda hebat untuk bahtera rumah tangga kita ini. 💖

For my little Sonya yang kata semua orang yang melihatmu sangat mirip dengan Bapakmu, tumbuhlah dengan mengesankan. Tetaplah tersenyum, tertawa dan berbahagialah. Kami selalu menunggu cerita – cerita menganggumkan darimu. Usiamu 2,5 bulan tapi kebahagiaan yang kamu berikan kepada kami terasa seperti berpuluh – puluh tahun. I love you. Jadilah anak yang memberatkan timbangan amal kebaikan kami di akhirat kelak. Aamiin.💗

Untuk semua muslimah, yakinlah kalau kalian semua bisa menjadi ibu! 😘

MashaAllah, Tabarakallah


Coming Soon #2

MaternityShoot #2 Menjadi seorang ibu itu memang tidak pernah main – main. Perlu pemikiran yang luas, perlu kelapangan hati dan ...