Senin, 17 Juli 2017

Bahagia itu sederhana...




Tidak semua kebahagiaan itu bisa ditemukan dengan materi, akan tetapi jika kamu memiliki materi berlebih jangan lupa memberikan kebahagiaan untuk yang membutuhkannya. Orang yang benar – benar membutuhkannya (D R)

Setelah dipikir ulang ternyata kebahagiaan antara kami berdua sangat sederhana. Mulai dari memancing yang mana Suami diajari oleh Amaq (sebutan Bapak dalam bahasa Sasak) dan sekarang si suami mengajarkan istrinya untuk memancing. Dan beberapa hadiah kecil yang sangat besar untuk pribadi masing – masing kami.

Mungkin kebahagiaannya sama ketika kita tiba – tiba menemukan sekeluarga Tengkong (Jamur liar yang enak untuk dikonsumsi) dan bahkan lebih dari itu.
Kemudian ucapan – ucapan manis sebelum dan setelah tidur. Dan kekurangan yang terlihat kocak satu sama lain.

Oya, salah satu kebahagiaan yang sederhana itu adalah ketika bisa menebarkan manfaat untuk orang lain. Ingat beberapa hari setelah akad ikut suami mengisi beberapa acara, berbagi ilmu lebih tepatnya. Dan jujur saja, itu adalah pengalaman menarik dan pertama untuk melihatnya berada di depan sebagai pembicara. *Padahal kata suami, doi pernah ikut lomba di acara ulang tahun sekolah saya, dan ternyata saya salah satu panitia di lomba tersebut. Tapii saya kemana ya waktu itu, ahh sudahlah.

Hal tersebut adalah hal yang menarik untuk saya, teringat dulu ketika masih bekerja saya sering melakukan beberapa penyuluhan ke SD sampai SMA tentang kesehatan reproduksi. Kemudian ikut program kelas Ibu hamil dan melakukan sharing ilmu dengan mereka. Jadi secara tidak langsung, saya juga mengerti mengenai kebahagiaan tersendiri kami ketika bisa menebarkan manfaat.

Pernah juga suami memberikan kejutan – kejutan ketika “penebaran manfaat” tersebut. Salah satunya ketika dia mengajak berangkat lebih awal ketika ada acara waktu itu. Dan ternyata suami mengajak Nonton film yang novelnya merupakan salah satu novel yang saya suka. Ini juga salah satu cara menebarkan manfaat kepada orang terdekat dengan memberikan kebahagiaan *hehe modus biar kapan – kapan keulang lagi.

Kebahagiaan satu orang dengan yang lainnya memang tidak sama. Ada kalanya kita mengajak untuk melakukan hal yang sama akan tetapi ada kalanya pula kita tidak perlu memaksakan. Mungkin yang saya ceritakan ini terlihat menarik untuk orang lain akan tetapi ada juga yang sebaliknya. Tapi itu tadi kebahagiaan itu bisa diartikan berbeda oleh masing – masing orang. Karena kebahagiaan itu dari hati. 

Ngebolang bareng si Halal




Oke setelah tanggal 8 Desember kami menggenap kali ini saya mulai mengajak si Halal jalan – jalan. Actually, basic kami ternyata sama – sama anak rumahan. Sebelumnya ketika liburan setelah pembagian raport Bapak pasti akan mengajak saya berkeliling Lombok dan beliau pun sering mengajak bersilaturahim dengan teman – temannya baik dengan mamak atau hanya kami berdua. (*hehe Kencan sama Bapak). Waktu kuliah pun agenda seperti mengunjungi pantai atau subuh buta bertandang ke pasar ikan Tanjung Luar Lombok Timur pun menjadi rutinitas. Selain itu ada juga beberapa agenda dengan sahabat – sahabat masa SMA atau pun saudari – saudari baru.

Tapi kali ini sudah mulai spesial, si Halal mau tidak mau harus menjadi partner ngebolang baru. *Dengan sedikit paksaan juga si haha... Oke beberapa daerah wisata kami sambangi. Ada yg pure berdua dan ada pula yang bersama teman baik dari suami maupun saya (saling memperkenalkan teman ceritanya).

Kata orang sifat asli seseorang akan kelihatan saat travelling, jadi di perjalanan itulah salah satu cara untuk kita bisa melihat bagaimana karakter teman kita sebenarnya. Yang sabar, cerewet, pengertian bahkan orang yang suka menang sendiri atau sering berpura – pura pun akan terlihat di sana. Dan beruntungnya si Halal masuk kategori yang pengertian pake bangeettttt.

Oke perjalanan pertama kami setelah tanggal 17 desember (resepsi pernikahan) adalah Pantai Kaliantan. Pantai yang sangat indah dan terkenal dengan budidaya Rumput Laut alias Geranggang. Dulu pernah dengan Bapak kesana membeli Rumput Laut untuk di urap, beli hanya beberapa ribu dapat satu tas keresek besar. Kali ini, saya bersama si Halal dan salah seorang teman suami serta keluarganya dari Jakarta. Seperti biasa pasti hanya kami pengunjungnya saat itu, jadi terasa seperti pantai pribadi hehe. Pantai ini dekat dengan Pantai Cemara. Selain itu ada juga pantai Pink, Pantai Surga, Pantai Sungkun dll sekitar sana. Perlu diketahui semuanya adalah pantai pasir putih, kecuali yang Pink ada campuran butir – butir pink di pasirnya.

Next, kita lanjut ke salah satu desa wisata di Lombok Tengah, Desa Sade. Di sini sempat melakukan ‘pencitraan’ menenun kain khas Lombok yang konon untuk para gadis di desa itu harus bisa menenun dulu baru bisa menikah. Jadi berbeda dengan saya, yang menikah dulu baru belajar menenun.

Selanjutnya kita menjurus ke Pantai Kuta Lombok, sempat makan di sana dan kembali membuat sebuah memori. Memori yang akan selalu terkenang, karena bersama orang tersayang.

Perjalanan ke dua bersama teman – teman SMA saya. Tujuannya adalah daerah yang belum pernah saya datangi yaitu, Bukit Merese. Akan tetapi karena waktu yang berbeda jadilah kami hanya bertemu dengan teman saya pas mau pulang saja. So, itu benar – benar perjalanan berdua kami 😌😊😋

Time will fly so fast. Don’t forget to make a beautiful memory for your life with the best person. D R





Coming Soon #2

MaternityShoot #2 Menjadi seorang ibu itu memang tidak pernah main – main. Perlu pemikiran yang luas, perlu kelapangan hati dan ...