Rabu, 29 Juli 2015

"On Vacation" Part 2: Gili Kedis/ Kedit: The Bird Station



Setelah capek jalan – jalan ke gili Nanggu yang kurang lebih menghabiskan waktu 2 jam karena beberapa kali dihentikan oleh aksi narsis kami berempat akhirnya kami memutuskan untuk ke spot yang ke dua.

Sekilas info ketika masuk ke Gili Nanggu kita akan diminta karcis sebanyak 5K per orang untuk biaya penjagaan ekosistem Gili. Setelah sampai Gili Kedis juga ada, bagi yang sebelumnya tidak ke Gili manapun. Kalau sudah di Gili lain tidak akan diminta bayaran apapun untuk selanjutnya.

Gili kedis atau kedit (dalam bahasa indonesia berarti burung) dinamakan begitu karena konon  sering dijadikan sebagai tempat persinggahan burung – burung.

Dulu sangat banyak burung yang bertengger di gili ini, dan sekarang agak jarang karena banyakannya wisatawan yang berdatangan. *Mungkin burung – burungnya terusik dengan kami juga ya?. Well, kalau beruntung masih ada burung kok yang terbang di sini.

Di sini hanya dalam 10 menit kita bisa memutari gili dengan santai. Karena gili yang berukuran kecil. Tapi panorama disini juga tak kalah elok dengan gili yang lain. Kenapa? Karena si Patrick benar – benar sangat banyak  menghiasi bibir pantai. Selain itu, ternyata kalau diphoto dari ketinggian gili Kedis ini menyerupai bentuk hati lho *Tahunya setelah nonton MTMA di tv -.-

Di sini kami bertemu dengan kenalan baru, dia adalah Silvia dari Switzerland. Dia menceritakan sangat mengagumi wisata yang ada di Lombok dan senang dengan keramahan suku pribuminya, saya pun jadi malu *ehh.

Untuk sewa snorkling di kenakan biaya 75K oleh penjaga pantai. Tapi beruntungnya kami, sudah di kasi diskon harga untuk menjelajahi 2 gili kami pun “tak tahu malu” untuk meminjam peralatan snorkling bapaknya. Untung saja bapaknya baik hati tidak sombong dan rajin menabung untuk anak istri sehingga kami diperbolehkan meminjamnya sampai puas.


Tadinya peralatan snorkling tadi mau dipakai untuk narsis saja, tapi lama – kelamaan akhirnya benar – benar nyemplung lihat keanekaragaman bawah laut gili Kedis yang juga indah.


“Kita bisa berteman dengan siapa saja dalam hidup ini. Tapi jadikan dirimu sebagai ikan dilautan. Ia tetap tawar walalupun disekelilingnya asin” 

“Jangan takut untuk mengenal orang baru dalam hidup ini, karena mungkin kita bisa mendapatkan pengetahuan lain yang bermanfaat dari mereka”

"On Vacation" Part 1 : Gili Nanggu, Paradise of the World



Haloo... lama tak sapa kawan semua. Setelah lebaran kemarin, saya habis – habisan menari di tempat wisata di Lombok, sebelum agustus ini harus terbang lagi ke kota pendidikan. Nanti tak bikin episode jalan – jalan baru di kota gudeg dah insyaAllah.

Lama tak berjumpa saya mau sharing sebuah tempat yang tak kalah eksotis di Lombok. Kali ini saya terbang ke daerah Lombok barat lebih tepatnya di kecamatan Sekotong dekat dengan pelabuhan Lembar.

Kurang lebih 20 menit dari daerah pelabuhan kita sampai di sebuah tempat penyebrangan beberapa gili di kawasan Lombok Barat ini. Ada 4 Gili di sini yaitu GITA NADA (Gili Tangkong, Gili Nanggu, dan Gili Sudak) selain itu ada gili yang lebih kecil lagi tak sampai 10 menit kita bisa memutarinya dia adalah gili Kedis atau Kedit (Burung dalam bahasa Sasak).

Selain itu kalau kita terus lurus ke barat ada 3 Gili lain yang cukup terkenal seperti Gili Gede, tapi penyebrangannya lewat tempat berbeda dan jarak antara penyebrangan ini ke Gili – gili itu kurang lebih 8 km ke barat.

Dari perjalanan ini matamu akan dimanjakan dengan panorama alam yang indah. Begitu pula saat naik perahu ke Gili Nanggu. Cukup sediakan 250-600 ribu untuk menyebrang. Salah satu tips agar mengurangi biaya yaitu bawalah kawan kalian sebanyak – banyaknya. Juli 2015 belum ada tarif khusus untuk nyebrang, jadi pintar – pintarlah menawar harga dan bonus. Untungnya kami kemarin dengan 250K  bisa menyebrang ke 2 gili yang ada. Biasanya akan ditawari 300K ke 2 gili.

Tujuan utama kami adalah Gili Nanggu. Saat naik perahu kamu tahu, tidak jauh dari bibir pantai keindahan biota lautnya sudah terlihat. Mulai dari si Bulu Babi sampai sahabat Sponge Bob, Patrick alias si bintang laut. Si Bulu babi berhasil menusuk kaki saya, tapi beruntungnya saya  racunnya tidak menjalar ke kaki sehingga menyebabkan kaki bengkak dan bisa saja liburan kali ini akan dibatalkan. Mungkin bulu babi nya sebelum menyuntikan racunnya  duluan tewas karena diinjak?? *Tak tahu lha, yang terpenting liburan berlanjut, alhamdulillah.

Karena musim liburan, Gili Nanggu penuh dengan orang – orang. Tapi biasanya mereka hanya berfokus pada satu tempat saja. Sedangkan kami? Tidak akan lengkap kalau tidak mengitari tiap sudutnya.

Ini dia salah satu syurganya dunia. Saat tiba, kita akan melihat beberapa Bungalow khas Lombok di tepi pantai dan banyak pohon cemara yang membuat suasana teduh. Jangan tanya soal kejernihan airnya nya, top markotop dah, terus banyak ganggang laut yang bisa dimakan dibibir pantai dan sekitar karang.

Selain itu di tepi pantai juga banyak sekali mr Crab dan keluarganya berjemur, ada Tripang juga lho yang menandakan kalau air di sini masih bersih. Selain itu saya menemukan beberapa kerang laut yang bisa di makan dipinggir batu. Tapi untuk menjaga ekosistem lebih baik kita biarkan saja.

Di sebelah selatan pantai juga bagus untuk jalan – jalan dan berpose. Pasir pantainya yang halus dan tentu saja putih menambah keindahan Gili. 

Nah ini spot yang paling bagus di Nanggu, yakni di sebelah barat banyak sekali batu – batu eksotis seperti di photo dalam postingan ini.

Keren bukan? Di sebelah utara juga tak kalah bagus. Mengingatkan pada pantai Semeti di Lombok Tengah. Ada batu – batu sebagai pembatas pantai, tapi ini jaraknya cukup lebar sehingga mungkin bagi yang ingin bermain voli air bisa memanfaatkan lahan ini. Mungkin 10 lapangan voli bisa muat di sini.


Indah bukan? Saya saja ingin sekali kesana lagi. Panorama yang indah. Ini beberapa spot dari Gili Nanggu.

“Gili Nanggu ini seperti bayi yang bersih menurut saya. How? Bayi itu awalnya tidak mengerti apa itu perselisihan, rasa iri, dan hal lain yang mengotori hati. Kita yang sudah dewasalah mengajarkan demikian secara tak langsung pada mereka. Oleh sebab itu kalau mau anak kita baik, maka baikkan diri kita.” Kalau mau tempat ini terjaga, maka jagalah diri kita agar tidak melakukan hal yang merusaknya.

Beberapa Koleksi Photo lain yang memperlihatkan kecantikan Gili Nanggu:




Menunggu Hilal di Bukit Idung/ Hidung



Di Lombok selain dengan pantai – pantainya yang eksotis, gunung dan bukitnya juga tak kalah keren. Mungkin yang pernah terdengar oleh teman semuanya adalah bukit Pergasingan di Sembalun sana. Tapi ada salah satu spot bukit di daerah Gerung Lombok Barat yang tak kalah keren.

Saya ke sini sehari sebelum Ramadhan 1436H kemarin. Tadinya mau liat Hilal apakah kelihatan juga dari bukit ini hehe.

Oke kenapa di namakan sebagai bukit Hidung atau Idung, karena di atas bukit ini ada sebuah batu yang kalau dilihat dari kejauhan terlihat seperti hidung.

Keren bukan? Perjalanan dari kota mataram sampai bukit hidung ini kurang lebih menghabiskan waktu 30 - 45 menit tergantung kecepatan. Dari tempat parkir sampai ke puncak bukit tidak kurang dari 20 – 30 menit juga.

Hanya bayar parkir saja, tidak ada tiket untuk ke atas gunung. 


Setelah sampai puncak, kita akan melihat beberapa pemandangan luar biasa, yaitu bukit – bukit sekitar, area persawahan dan perumahan dan ini yang bikin “gak nyesel” naik ke sini adalah dari jauh terlihat kapal – kapal di pelabuhan Lembar. View yang berbeda dengan bukit lainnya.

“Setiap tempat memang memiliki keunikan tersendiri. Tinggal sekarang bagaimana cara kita menikmatinya dengan cara yang berbeda pula.”

Senin, 06 Juli 2015

'Ngelamang' ke Tambi, Wonosobo

"Ngelamang" adalah bahasa Sasak Lombok yang dapat diartikan sebagai jalan - jalan tak tentu arah. Kali ini saya mau post suatu daerah yang terkenal dengan produksi tehnya yaitu kebun Tambi, Wonosobo.

Wonosobo terkenal dengan danau Diengnya dan makanan permentasi khas yang bernama Carica. Selain itu ada hal yang lebih menarik, yaitu kebun teh. Bagaimana tidak menarik, sebab di daerah saya, Lombok, tidak ada yang namanya kebun teh hehe

Perjalanan kami tempuh dari Temanggung menggunakan rute dari gunung SiNdoro. Teman saya yang asli sana tidak berani melewatinya karena tanjakannya yang cukup curam. Tapi berhubung kami dikejar waktu untuk balik ke Yogyakarta akhirnya saya memutuskan untuk memotong jalan dengan melewati jalan tersebut.

Alhamdulillah akhirnya berhasil dan kami bisa masuk ke gerbang kebun teh ini. 
photo by Briliana P


Udara yang sejuk dan wanrna hijau yang meyegarkan mata membuat kami cukup betah berlama - lama di sana. Karena bukan hari libur, pengunjung di sana termasuk sepi waktu itu. Jadi kami bisa bereksplore 'semau gue'.

Tak jauh dari tempat kami ada pabrik pembuatan teh instan. Tapi perlu izin khusus untuk berwisata ke sana. Biasanya mahasiswa dalam bidang tertentu yang diperkenankan masuk untuk melakukan "study" bersama pihak kampus terkait.

Daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata menarik buat kalian yang ingin keluar dari hiruk pikuk kota. Selain itu tempat ini juga memberikan view Wonosobo segalai salah satu tempat shooting film 'Preman In Love'

Jumat, 12 Juni 2015

Mencicipi Olahan Negeri Ginseng


Kali ini sedikit berjalan - jalan. Eittsss jalan - jalannya gak  beneran ke negeri Ginsengnya sihh. Masih di dalam negeri kok. But may be,.. Someday, I will be there !! ^^

Kali ini jalan - jalannya ke Yogyakarta. Tepatnya di jalan Gejayan. Namanya saya lupa.. *Adduuhhh. Yang jelas masuk gang dikit nanti disana ada kedai Koreanya.. 

Kali ini, adik saya yang merantau ke Jogja berulang tahun. dan kami ditraktir di sana. Assyyiikk.. Dari semua menu yang saya baca, yang paling ramah di lidah itu ketika membaca Ramyeoun sama Toppokki. Yang lain kayaknya lidah ini masih belum tersambung dengan benar.

 Memang benar sih, sebagai lidah yang sudah terbuat dari bahan lokal ketika memakan susuatu yang baru itu pasti akan terasa asing. Tapi it's oke. Lama - lama juga akan kebiasa kalau kita tinggal di sana?? ehh


Kali aja dengan memakan makanan asing ini bisa membuat kita selincah dan secantik artis - artis korea sana. *Sudah ketahuan, pasti tidak mungkin.

Well makanan ini lumayan juga masuk ke kerongkongan. Rasanya khas dan suasana kedainya juga lumayan enak dan cocok sekali buat kita yang ingin narsis berphoto. Banyak hiasan yang tentu berbau korea di temboknya.

Dan ini dia masakannya:



Yang terakhir ini saya lupa lagi namanya. Ntar kalau jalan - jalan lagi saya tulis dulu dah apa namanya biar tidak lupa ketika menulis ini lagi. Yang jelas ini seperti Bento. Ada telur dan kimchinya juga berserta nasi dan cincangan daging sapi. 

Sebagai orang yang baru makan masakan Korea, Saya sarankan untuk mencobanya di sini. Harganya terjangkau untuk anak - anak kuliahan dan tentu bikin kenyang.

Ada satu hal yang saya salutin dari makanan Korea. Entah itu yang dilihat dari drama - dramanya ataupun yang tersedia di Resto atau kedai - kedai korea. mereka selalu menyajikan makanan lengkap dengan panci yang di pakai memasak. Jadi rasanya itu selurup selurup Enak gitu dah. Terutama untuk Ramyeoun. :)


Di seputaran Lombok samping kolam renang Kura - kura mataram juga ada lho Resto Korea.
Walaupun belum pernah nyoba silakan bagi yang berminat. Sebab kalau mengikuti mau makan jogja, berat di ongkos euyy! :p

Setiap negara tentu meyuguhkan hal yang berbeda - beda. Begitu pula dengan orangnya. Biar kita - saling kenal mengenal dan menghargai. Tentu akan 'flat' rasanya kalau memiliki teman atau kehidupan yang datar - datar saja. Terima semua perbedaan itu sebagai pembelajaran dan syukuri, karena hal tersebut membuat hidup jadi lebih berwarna.

Selasa, 02 Juni 2015

Ini Diaaa!!! Benang Kelambu & Benang Setokel

Semeti Beach. The other paradise..

Si pantai Air Terjun, Nambung ^_^


Gili Kondo, Syurga kecil di Lombok Timur

Indahnya Tanjung Ringgit, Jerowaru, Lombok

Pelangi Antariksa

Berita dari London – Lengkungan di langit ini merupakan ‘pelangi’ bintang yang jelas menjadi perhiasan menakjubkan yang pernah ada. Beruntung, pelangi ini berhasil diabadikan.
Seperti apa?
Gambar menakjubkan ini merupakan hasil perburuan fotografer Maurizio Pignotti (44). Menggunakan teknik long-exporsure dengan sedikit bantuan subyek brilian yang letaknya jutaan tahun cahaya dari Bumi ini.
Pignotti mengaku tak percaya berhasil mendapat gambar ini setelah sepanjang malam memotret bintang. Pria asal Italia ini mengaku sering memotret pelangi biasa, namun tidak dengan pelangi luar angkasa ini.
Saya tak bisa berkata-kata. Saya tak pernah melihat yang seperti ini dan ini sangat langka,” katanya dengan gembira. dikutip dari Dailymail.co.uk

Allah
SWT menciptakan banyak sekali kejadian luar biasa yang bisa dinikmati oleh manusia. Salah satunnya adalah Pelangi Antariksa, yang menunjukan betapa kaya Ia. Lalu nikmat mana lagi yang kamu dustakan?


Blog ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan inspirasi dari blogger untuk selalu semangat dalam menapaki hidup. Jangan sampai kita terpedaya oleh dunia yang sementara. Tujuan sukses kita bukan "menjadi" yang masih ada hubungannya dengan dunia ini. Tapi tujuan sukses utama kita, adalah nanti bisa kembali kepadaNYA dalam keadaan Husnul Khotimah.

Karena itu, blogger mengharapkan agar jangan sampai kita menjadi orang yang biasa saja. Jadilah yang berbeda tapi itu "indah". Seperti pelangi Antariksa.

Coming Soon #2

MaternityShoot #2 Menjadi seorang ibu itu memang tidak pernah main – main. Perlu pemikiran yang luas, perlu kelapangan hati dan ...