Minggu, 07 Oktober 2018

Coming Soon #2



MaternityShoot #2

Menjadi seorang ibu itu memang tidak pernah main – main. Perlu pemikiran yang luas, perlu kelapangan hati dan ingat ketika kamu memilih untuk menjadi seorang Istri maka bersiaplah menjadi seorang ibu. Dan bersiaplah agar waktumu segera teralihkan untuk orang – orang tersayang yang ada disekitarmu!

 πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Masha Allah, Tabarakallah
Yup, this is my second maternity shoot.
Memutuskan untuk NWP (Nurshing While Pregnancy) atau hamil sambil menyusui ini tidak tiba – tiba. Beberapa kali saya tanya pak suami “siapkah?” dan si dia selalu bilang “bismillah siap”.

  πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
 πŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈ
Alhamdulillah Allah memberikan titipannya lagi tiga bulan lebih awal dari target kami. Syukur adalah yang pertama kami ucapkan. Mencari literatur dan sharing dengan para “pelaku” NWP lainnya adalah rutinitas sebelum dan setelahnya. Dan persiapan hati adalah hal lain yang harus dinikmati. Karena mengapa? mendengar kalimat negatif yang keluar dari mulut orang lain itu “pasti” (adduhh pengen mewek dah kalo inget,,, Baper bikin lapeer).

  πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
 πŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈ
But surely,, we are really happy with this little baby in my womb. This is our journey that definetly has such  beautiful future. We believe it!

 πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
 πŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈ
Bersama berjuang, berbahagia bersama. Thank you very much four our family, friends who supported us, gave us the best advice and always said something positive to us.

 πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
 πŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈ
Thank you very much for my lovely husband. Berpikir bersama, merasakan bersama. Perjalanan ini adalah kisah kita dalam membuat harmoni kehidupan terus berkumandang sampai kehidupan setelah ini. Kita sama – sama paham, semakin membaca/ belajar semakin kita merasa kurang dalam segala hal. But believe it, together makes perfect.

 πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
 πŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈ
Setelah menikah dunia saya benar - benar teralihkan dengan adanya suami, kemudian hamil dan melahirkan serta merawat mereka serta tentu tanpa mengabaikan tugas abadi lain menjadi seorang anak. Kehidupan terasa lebih nikmat, fokus hanya untuk orang tersayang. Terima kasih telah membuatku menjadi seorang istri dan ibu atas anak – anak kita my hubby.

 πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
 πŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈπŸŒΈ
#MaternityShoot
#34WeeksPregnancy
#HappyLittleFamily

Jumat, 02 Maret 2018

Menyusui Saat Hamil (Nursing While Pregnant) dan Tandem Nursing


Kadangkala seorang ibu dihadapkan pada kenyataan bahwa dirinya hamil lagi ketika masih dalam fase menyusui. Menurut mitos yang berkembang, banyak yang menyatakan bahwa menyusui saat hamil (Nursing While Pregnant) atau menyusui bersama kakak dengan adik (Tandem Nursing) dianggap sesuatu yang tidak wajar bahkan tidak boleh dilakukan. Ada mitos yang mengatakan, ASI-nya bisa membuat si kakak menjadi idiot karena ASI-nya bisa meracuni si kakak . Atau ada yang berpendapat bahwa ASI-nya akan basi sehingga tidak bisa diminum oleh si adiknantinya jika si ibu tetap menyusui si kakak. Faktanya, Nursing While Pregnant dan Tandem Nursing adalah hal yang sangat mungkin dilakukan bahkan dianjurkan karena berbagai sebab:
  1. Untuk menjamin kebutuhan ASI bagi si kakak dan si adik
  2. Untuk mengajarkan makna berbagi pada si kakak, yang seringkali efektif untuk mencegah kecemburuan akibat lahirnya si adik
  3. Membuat proses transisi lahirnya si adik menjadi lebih lancar dan mudah bagi si kakak karena dengan tetap menyusui si kakak, dia merasa yakin bahwa kasih sayang ibunya tidak berubah
NURSING WHILE PREGNANT
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika seorang ibu ingin tetap menyusui selama hamil, antara lain:
  1. Tidak pernah mengalami keguguran
  2. Tidak pernah mengalami pendarahan selama masa kehamilan terdahulu, apalagi yang memerlukan bed-rest
  3. Tidak pernah mengalami kelahiran premature
  4. Kondisi janin dinyatakan dalam keadaan sehat oleh dokter atau bidan
  5. Berkonsultasi dengan dokter dan bidan pro-ASI apabila si ibu ingin tetap menyusui selama hamil
  6. Apabila mengalami kontraksi yang intens ketika menyusui, terutama jika itu terjadi saat trimester pertama, dianjurkan untuk segera berhenti menyusui dan segera menghubungi bidan atau dokter.
  7. Perhatikan baik-baik asupan harian ibu. Menyusui saat hamil sering kali menguras kondisi fisik ibu hamil, sehingga penting agar ibu hamil yang tetap menyusui selalu mengkonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang banyak, dan cukup istirahat.
  8. Jika si kakak sudah memasuki masa MPASI, maksimalkan peran MPASI-nya. Berikan makanan yang bergizi dan bervariasi, perbanyak asupan cairan berupa air putih dan jus buah segar serta maksimalkna pemberian menu double protein. Gunanya terutama untuk mengantisipasi jika aliran ASI berkurang saat kehamilan ibu memasuki usia trimester kedua.
  9. Apabila ibu pernah mengalami sejarah keguguran atau kelahiran prematur dan pada kehamilan selanjutnya ingin menyusui di masa hamil, diskusikan secara komprehensif dengan bidan atau dokter. Pada beberapa kondisi, ibu dengan riwayat keguguran atau kelahiran prematur tetap bisa menjalankan NWP apabila dokter atau bidan melihat sebab kelahiran prematur aau kegugurannya tidak terkait dengan kondisi lemahnya kondisi rahim atau jika tenaga kesehatan meihat bahwa kondisi janin dinilai cukup kuat.
Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan mungkin terjadi pada ibu yang menyusui ketika hamil:
  1. Ketika memasuki kehamilan trimester kedua, ada kemungkinan terjadi penurunan produksi ASI. Hal ini wajar karena ASI matang dalam payudara bertahap berubah menjadi kolostrum. Silakan tetap menyusui jika si kakak masih mau. Karena ada kalanya perubahan ini membuat si kakak tidak mau lagi menyusu.
  2. Banyak mitos yang menyebutkan bahwa kalau tetap menyusui si kakak, maka si adik tidak akan mendapatkan kolostrum karena sudah dihabiskan oleh si kakak. Jangan khawatir, si adik akan tetap medapatkan kolostrum yang nanti diperlukannya setelah dia lahir. ASI yang keluar saat hamil komposisinya berbeda dengan kolostrum. Kolostrum yang sebenarnya akan keluar segera setelah si adik lahir. Pastikan bahwa ibu dan si adik menjalani proses IMD (Inisasi Menyusu Dini) yang benar untuk menunjang sukses menyusui.
TANDEM NURSING
Terkait tandem nursing, keuntungannya, si kakak dapat menerima asupan ASI hingga genap dua tahun atau lebih, dan si kakak turut mendapatkan manfaat ASI. Tandem nursing turut membantu mengurangi rasa iri kakak terhadap adiknya. Selain itu, si kakak dapat membantu memecahkan masalah menyusui seperti engorgement (payudara penuh) yang terjadi di awal menyusui, atau penyumbatan saluran ASI. Dan juga kedekatan batin yang timbul dari pemberian ASI.
Beberapa tips dalam tandem nursing:
  1. Jika harus menyusui dalam waktu yang bersamaan, posisikan si bayi terlebih dahulu dengan posisi dan pelekatan yang baik, baru kemudian ajak si kakak untuk bergabung tanpa mengganggu si adik.
  2. Saat menyusu bersama-sama seperti ini, jangan lupa manfaatkan momen untuk mengkomunikasikan kepada si kakak tentang aspek-aspek berbagi dan saling menyayangi
  3. Karena menyusui lebih dari satu bayi, ibu akan merasa lebih cepat haus dan lapar. Sehingga penting bagi ibu untuk memastikan asupan makanan dan cairan yang cukup bagi dirinya. Jangan abaikan rasa lapar dan haus. Lebih baik makan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Konsultasikan ke dokter bila badan ibu merasa tidak sehat atau stamina menurun drastis.
Sumber: GROUP FB "ASOSIASI IBU MENYUSUI INDONESIA"
Sumber dan berbagai pengalaman menyusui saat hamil dan tandem nursing:

Senin, 08 Januari 2018

Being a Mother


MashaAllah, TabarakallahπŸ’“

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Tiba – tiba nikah, tiba – tiba hamil, tiba – tiba melahirkan dan sekarang kamu sudah ada dihadapan kami my sweetheart.

Ketika sudah memutuskan menjadi istri maka kamu juga sudah memutuskan untuk siap menjadi ibu. Baik cepat maupun lambat. Siap berkorban waktu untuk orang – orang yang akan kamu sayangi. Mmm tapi mungkin bukan berkorban waktu, akan tetapi bersiaplah duniamu bakal teralihkan oleh mereka 😊

Iya, bersiaplah dunia kita akan tambah teralihkan ketika ia lahir. Di sini perlu kerja sama yang kuat antara suami dan istri terlebih ketika kita jauh dari keluarga. Awal – awal melahirkan mungkin ada yang merasa biasa atau bahkan ada juga yang stress sendiri menghadapinya. Karena di masa ini kita akan lebih sering ‘begadang’ dan terkadang bingung sendiri menghadapi anak yang rewel walaupun kita sudah mempersiapkan ilmunya. Tapi percayalah menjelang usia tiga bulan semua akan terasa lebih ringan, dan indahnya, “duniamu masih tetap teralihkan oleh mereka” 😊.

Ketika menjadi ibu, insting alaminya akan sangat bekerja. Ia akan sangat fokus apapun yang berkaitan dengan anaknya. Mungkin ini yang dibilang orang segala sesuatu yang biasa ia lakukan semasa single akan sangat berbeda ketika telah menikah terlebih ketika menjadi ibu. Karena kita akan lebih fokus pada keluarga khususnya si kecil.

Bisa jadi ketika sedang lapar kita harus menunda untuk makan karena si kecil yang sedang “makan” pada kita. Atau ketika ingin ke toilet, si kecil justru ingin ‘main’ dengan kita. Di sini kita harus pintar – pintar mengambil peran dengan pasangan.

Atau ketika kita ingin menulis sesuatu (bagi yang hobi nulis), ketika kita ingin menulis sesuatu ia justru terbangun  sehingga tulisan baru jadi beberapa kata kita abaikan dan main dengan si kecil. Ketika ia tidur justru kita ikut terlelap dengannya, sehingga tulisan tersebut bisa rampung berhari – hari.

Tapi itulah indahnya berumah tangga dan menjadi orang tua. Terkadang ketika kami trowback perjalanan sebelumnya, kami bisa saja tertawa dan menangis haru dalam satu waktu. Bayangkan saja, untuk pengalaman perdana, kami jauh dari keluarga, menjalani berdua. Pasang surut yang lucu sekaligus mengesankan. Pergolakan hormon kehamilan, keinginan makan ini itu, mual muntah yang tak bisa ditahan. Kenaikan berat badan yang luar biasa. Kebingungan calon bapak untuk memotivasi istrinya yang kadang “bandel” sampai pendampingan ekstra ketika akan melahirkan. Good memory with a good man.

Sampai akhirnya dia lahir dan tangis pertamanya pecah, entah mengapa suatu hal yang ajaib itu muncul. Semua hal yang “kurang enak” di rasa langsung terbayar tuntas ketika kita mendekapnya penuh haru. Saya ingat detik – detik itu dengan jelas, ketika si Bapak yang kelihatan mencoba untuk bersikap ‘tenang’ mendampingi ketika buah cinta kami lahir ia juga ikut tersenyum lega dan ada haru (lagi) yang keluar begitu saja. Oke, kami sah mengemban amanah yang luar biasa ini selanjutnya.
Dan akhirnya saya menjadi Ibu. Menjadi seorang ibu itu tidak bisa saya ungkapkan dengan kata – kata. Semuanya bercampur aduk. Banyak nasehat diterima, banyak ilmu yang dipersiapkan tapi yakinlah dengan insting alamimu. Kamu bisa menjadi Ibu!.

Tidak perlu ada bayaran untuk menjadi ibu, sebab cukup melihat ia tumbuh dengan sehat dalam keluarga yang sehat itu adalah sesuatu yang sangat membahagiakan. Pertumbuhannya dari hari ke hari yang begitu pesat harus kamu nikmati sebaik mungkin. Sebab nanti ketika ia sudah mandiri, kita baru tersadar kalau waktu ternyata cepat berlalu. Jaga amanah itu dengan pengarahan sebaik mungkin. Sebab ia adalah rezeki yang akan kamu pertanggung jawabkan kelak.

Big thanks for my Lovely Husband. Sebuah kesempatan menjadi Ibu tidak lepas dari peranmu sebagai seorang Ayah. Tetap sehat, tetap semangat, tetap menjadi Ayah yang luar biasa untuk anak – anak kita kelak, dan tetap menjadi nahkoda hebat untuk bahtera rumah tangga kita ini. πŸ’–

For my little Sonya yang kata semua orang yang melihatmu sangat mirip dengan Bapakmu, tumbuhlah dengan mengesankan. Tetaplah tersenyum, tertawa dan berbahagialah. Kami selalu menunggu cerita – cerita menganggumkan darimu. Usiamu 2,5 bulan tapi kebahagiaan yang kamu berikan kepada kami terasa seperti berpuluh – puluh tahun. I love you. Jadilah anak yang memberatkan timbangan amal kebaikan kami di akhirat kelak. Aamiin.πŸ’—

Untuk semua muslimah, yakinlah kalau kalian semua bisa menjadi ibu! 😘

MashaAllah, Tabarakallah


Jumat, 03 November 2017

That’s your Job, Daddy!



Alhamdulillah,,, Congrats Abi-nya little Sonya Azalea Ariawan for submitting your Thesis.

Hadiah tepat 2 minggu Sonya. Alhamdulillah nambah 2 gelar baru nih. Menjadi seorang bapak dan master. Dan di semester ini tambah 1 sks pula dari Flinders Medical Center tentang menjadi seorang Ayah.

Ingat sebelum lahiran, si Mr ini ikut kuliah calon Ayah.  Kemudian pas ‘partus’ 2 minggu lalu dia diminta untuk menggunting sendiri tali pusat Sonya oleh Bidannya. Ekspresi lucu yang ditampakkan oleh si Mr satu ini sempat  bikin ketawa di tengah “prosesi menegangkan” tersebut. Tapi akhirnya keberanian itu terkumpul setelah kata – kata ajaib sang Bidan: 

“That’s your Job! You are a father now”.

Yah, kalau dipikir – pikir itu memang tugasnya, sebuah amanah baru yang sangat besar sudah menanti bahkan siap dijalankan.

Dan lagi – lagi, ekspresi lucu itu ditampakkan ketika sesi “kuliah” memandikan Sonya.  Alhamdulillah, well done! Walaupun waktu itu sedikit terpaksa juga, karena saya memintanya dengan alasan dulu waktu kuliah dan praktik sudah sering dan bisa melakukannya hehe #modus.

Oya sekedar informasi, memandikan bayi di sini agak sedikit berbeda dengan budaya kita di Indonesia. Cukup dengan seember air yang bisa dipakai “berenang” oleh baby dan sedikit saja sabun cair. Why? “Because baby is not dirty” kata nurse yang mendampingi kala itu.

Membesarkan anak adalah tugas berdua, dan bagaimana dalam merawatmya?
Jelas tugas berdua juga. Tidak semua hal – hal yang berbau “tugas rumahan” adalah kerjaan istri. Bahkan Rasulullah pun mencontohkan bahwa semasa beliau hidup di tengah kesibukan perjuangan dakwahnya, beliau masih sempat untuk membantu pekerjaan rumah istrinya.

Dan ternyata secara tidak langsung, orang sini juga mempraktikannya. Dan itu yang banyak di diskusikan “kuliah calon ayah” ketika saya hamil trimester ketiga dulu.

Oke, sekali lagi saya ingin mengucapkan selamat untuk Mr Soni Ariawan atas dua gelar baru yang cukup berat dan pertanggung jawabannya dunia akhirat.
Ditunggu gebrakan – gebrakan barunya!




Rabu, 18 Oktober 2017

Secarik Pesan Untukmu, Wahai Anakku #2


Photo Taken by Diana Photography



Hai nak, Kami menunggu untuk menyambutmu. Detik – detik yang berlalu sebagai bagian yang selalu kami rindui.

Kamu sudah memiliki gen pemenang dari awal mula kamu tercipta. Perlombaan untuk memulai sebuah perjuangan yang jauh lebih menyenangkan daripada biasanya. Yakin dan nikmati saja itu.

Kami ingin kamu tumbuh menjadi anak yang terbaik. Tentu, setiap orang tua akan selalu berdoa dan menyiapkan yang terbaik untuk putra putri mereka.

Tumbuhlah menjadi pribadi unggul tidak hanya duniamu tapi juga untuk yang lebih utama, yaitu akhiratmu. Tidak perlu khawatir. Kami selalu ada untukmu dan yang terpenting ketika kamu berada di jalan Allah, maka Allah SWT juga tidak akan pernah meninggalkanmu.

Berbahagialah dalam hidupmu. Tidak perlu kata – kata keluhan yang menandakan mangkirnya diri terhadap Tuhanmu. Teruslah berjuang dan bersemangat. Nikmati dan syukuri semuanya.

Kamu punya Ibu dan Bapak yang akan terus mendukungmu dengan cara kami. Terus lakukan sesuatu yang baik dengan cara yang cerdas. Pada waktunya nanti kita akan terus berkumpul dengan kebahagiaan yang tidak ada akhir.

Hidup adalah perjuangan dan teruslah bersemangat serta berbahagialah.

Berusahalah sungguh – sungguh dalam hidup ini untuk mengejar akhiratmu Nak. Kami tahu kamu adalah anak yang tangguh dan cerdas.

Tidak ada kata menyerah, sebab kamu memiliki kami dan utamanya kamu memiliki Allah SWT yang tidak mungkin meninggalkan hambaNya ketika si hamba tetap mengingatNya.

Beribu – ribu kata ingin tumpah ruah dalam tulisan ini. Yakinlah itu adalah kata – kata terbaik untukmu. Jangan pernah menyerah dan jangan pernah bersedih.
Terus lakukan kebaikan dan membela agama Tuhanmu dengan cara yang cerdas. InshaAllah kelak kita berkumpul bersama di jannahNya.

Kurralta Park, Adelaide
19 Oktober 2017

Secarik Pesan Untukmu, Wahai Anakku #1




Photo Taken by DianaPhotography

Hai nak,

Apa kabarmu sekarang? Masih betah bermain dalam perut yah? Hehe...
Kami sungguh tidak sabar menunggumu untuk meramaikan hidup kami. 

Nak, maafkan kami jika nanti kau tumbuh besar kami merawatmu dengan cara kami, yang mungkin membuatmu kurang nyaman.

Asal kalian tahu, tantangan ke depan dalam membesarkan kalian semakin berat. Untuk itu kami sangat sadar bahwa hal terpenting yang akan kami lakukan selain menancapkan iman dalam hati kalian adalah bagaimana cara membangun karakter kalian.

Kami tidak ingin kalian menjadi orang yang terlalu bergantung dengan orang lain, meminta belas kasih orang lain untuk hidup. Kami ingin kalian tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berakhlakul karimah kepada sesama ciptaanNya.

Jadi maafkan kami, jikalau suatu saat nanti kami membesarkan kalian mungkin berbeda dengan orang lain. Kami ingin kalian sukses dengan kaki sendiri dan tentu dengan kedekatan kalian kepada sang pencipta.

Saat ini, ibu sedang mengandungmu (salah satu dari kalian), buah hati pertama yang kami sayangi, atas berkah dari Allah SWT.

Kamu anak yang kuat nak, kamu memiliki jiwa Bapakmu dan Ibu. Kau anak yang pengertian dan sabar.

Saat kami sedang sibuk dan lelah dengan kehidupan kami, kamu tiba – tiba mengetuk perut Ibu untuk menyemangati kami.

Saat kehamilan trimester pertama, kami mengajakmu ke benua tetangga saat summer di sana. Kami juga mengajakmu untuk menikmati Autumn di Handorf dan Mount Lofty. Saat trimester kedua kami mengajakmu untuk menikmati winter di Mount Buller untuk menikmati salju. Dan pada saat menginjak trimester ketiga, kami lagi – lagi mengajakmu menikamti spring dengan mendaki Mount Lofty untuk menikmati indahnya Adelaide dari Mount Lofty Summit dan berkunjung ke Cleland Wildlife Park. Selain itu kami juga mengajakmu untuk menikmati bunga – bunga bersemi di taman.

Lihat seberapa kuat dirimu? Maka tidak ada alasan untukmu mengatakan dirimu lemah Nak! Ingat, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak.

Keistimewaan yang luar biasa juga, kamu selalu membangunkan Ibu di sepertiga malam. Rasa lapar yang luar biasa dan tendangan halusmu mau tidak mau membuat Ibu harus bangun. Terima kasih Nak.

Alhamdulillah,, Allah berikan hadiah terindah dengan adanya kamu dan Bapakmu. I love both of you so much because of Allah.

Saling menguatkan, saling menyemangati. Semoga Allah mengumpulkan kita lagi di jannahNya. Aamiin

Coming Soon #2

MaternityShoot #2 Menjadi seorang ibu itu memang tidak pernah main – main. Perlu pemikiran yang luas, perlu kelapangan hati dan ...